![]() |
Mahasiswa KKN IAIN Kudus bersama Ibu Muslimat Desa Bacem |
Gagakrimangfm.id - Puluhan Mahasiswa KKN-IKMB IAIN Kudus ikut serta dalam kegiatan muslimatan di Dukuh Pengkol dan Dukuh Wegil Desa Bacem Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Penduduknya hidup dalam kerukunan, saling menghormati dan mendukung satu sama lain. Pengalaman ini memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya perdamaian dan toleransi dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Dalam usaha menciptakan hidup rukun, masyarakat telah mempraktikkan prinsip-prinsip toleransi. Mereka memahami bahwa setiap individu memiliki hak untuk beragama, berpendapat, dan hidup sesuai dengan budaya mereka.
Menurut Aminah selaku Ketua Muslimatan ranting dukuh jambe kegiatan muslimatan merupakan terobosan dalam mewujudkan kerukunan di tengah masyarakat, membentuk sebuah desa atau lingkungan dengan sifat toleransi umat beragama yang tinggi dan menciptakan kerukunan antar umat beragama di tengah masyarakat, memperkuat kehidupan masyarakat yang harmonis dalam keberagaman, toleran, memperkokoh sikap beragama yang moderat berbasis desa atau kampung.
“Dalam mewujudkan hidup rukun dalam bermasyarakat, kita harus terus berkomitmen untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, musyawarah, menghormati sesama, dan memberi manfaat. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama setiap individu”, ungkap Aminah.
Pentingnya saling menghormati tidak pernah terlupakan. Menghargai hak dan martabat setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau status sosial, adalah inti dari hidup rukun. Masyarakat yang saling menghormati akan menciptakan lingkungan yang lebih positif.
Mahasiswa juga didampingi oleh tokoh agama di Dukuh Jambe yaitu Suwaji. Mahasiswa KKN berperan sebagai pemateri tentang wujudkan hidup rukun dalam bermasyarakat, Salah satunya adalah Reza Muhajir faiz selaku Mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, dan Mujiburahman selaku Mahasiswa Prodi PGMI.
Suwaji menyampaikan pentingnya hidup rukun dalam bermasyarakat karena keberagaman agama, budaya, dan latar belakang mendorong upaya bersama untuk menciptakan kerukunan dan harmoni. Toleransi adalah kunci untuk menjaga keragaman.
“Masyarakatnya hidup rukun, mereka saling membantu sesama dalam kesulitan dan berbagi rezeki dengan yang membutuhkan. semangat kepedulian dan empati juga menciptakan ikatan yang lebih kuat di antara anggota masyarakat”, Tutup Suwaji
Komentar0