TSG8GfCiTfz0Gpz7BSYoTUrpGA==

Pemkab Blora Perketat Pengawasan Terkait Ratusan Siswa Diduga Keracunan MBG


GAGAKRIMANGFM.ID
- Pemerintah Kabupaten Blora bergerak cepat menyikapi kasus dugaan keracunan makanan massal yang menimpa ratusan siswa beberapa sekolah di Blora.


Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini yang juga Ketua Satgas Makanan Bergizi Gratis (MBG) menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh pasca-insiden. 


Ia juga memastikan dapur MBG Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah dihentikan sementara operasionalnya oleh Badan Gizi Nasional (BGN).


"Untuk SPPG bersangkutan dihentikan sementara. Per tanggal 28 November, sampai hasil dinyatakan lab keluar," tegas Sri Setyorini.


Wabup Sri Setyorini menyatakan bahwa Satgas MBG telah menggelar rapat koordinasi untuk menentukan langkah-langkah strategis selanjutnya dan menekankan bahwa terlepas dari insiden ini, program MBG pada dasarnya masih sangat dibutuhkan oleh para siswa di Blora.


Setelah mengunjungi korban di Rumah Sakit DKT Blora, Wakil Bupati Sri Setyorini menyampaikan bahwa program MBG pada dasarnya harus tetap berjalan, namun dengan pengawasan ketat.


"Setelah berkunjung ke DKT, saya melihat bahwa MBG ini diinginkan untuk berlanjut oleh siswa yang memang membutuhkan. Namun, setiap ada laporan berkaitan dengan MBG, kami selaku satgas selalu kami evaluasi, kemudian tindaklanjuti ke provinsi," ujar Sri Setyorini.


Wabup juga menyampaikan terima kasih kepada tim kesehatan dan mengkonfirmasi langkah tegas telah diambil terhadap penyedia. "Kami berterima kasih dari DKK yang langsung bergerak atas kejadian kemarin. Kami bersama tim satgas sudah melakukan investigasi lapangan," katanya.


Nur Betsia Bertawati, Sekretaris Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Blora, memberikan data terbaru mengenai dampak kesehatan yang dialami para siswa dan menjelaskan progres penyelidikan yang dilakukan Dinkesda.


"Diduga keracunan makanan tercatat 122 kasus, di mana 117 kasus ditangani rawat jalan dan 5 kasus memerlukan rawat inap. Saat ini, yang masih dirawat inap ada 2 pasien di RS. DKT dan 1 pasien di RSUD dr. Soetijono Blora,” jelasnya.


Ia melanjutkan bahwa tim Dinkes telah melakukan penyelidikan epidemiologi dan kunjungan langsung ke lokasi SPPG yang bersangkutan. "Dinkes sudah melakukan penyelidikan epidemiologi, sudah kunjungan ke SPPG. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan sampel ke Labkes ke Semarang, untuk hasil sekitar 1 Minggu," tutupnya.


Dinkes mengimbau masyarakat untuk tenang dan memastikan akan segera mengumumkan hasil laboratorium mikrobiologi tersebut sebagai dasar penentuan penyebab pasti insiden keracunan massal ini.

Komentar0


 

Type above and press Enter to search.

Support Team

Klik salah satu perwakilan kami di bawah ini untuk mengobrol di WhatsApp
Powered by credit Walive.my.id

Ada yang bisa saya bantu?